Minggu, 21 Juli 2013

T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-gejala-klinis-gigitan-ular-berbisa Gejala klinis gigitan ular berbisa





T-REC semarang-komunitas-reptil-semarang-gejala-klinis-gigitan-ular-berbisa
Gejala klinis gigitan ular berbisa

GEJALA KLINIS :
Secara umum, akan timbul :
-          gejala lokal dan
-          gejala sistemik
pada semua gigitan ular.

Gejala lokal:
-          edema,
-          nyeri tekan pada luka gigitan,
-          memar sampai dengan nekrosis,
-          ekimosis (kulit kegelapan karena darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).

Gejala sistemik:
-          hipotensi,
-          otot melemah,
-          berkeringat,
-          menggigil,
-          mual,
-          hipersalivasi (ludah bertambah banyak),
-          muntah,
-          nyeri kepala,
-          pandangan kabur.

Efek sistemik spesifik
Efek sistemik spesifik dapat dibagi berdasarkan:

 Koagulopati
-          Beberapa spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopati.
-          Tanda tanda klinis yang dapat ditemukan adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan,
-          venipuncture dari gusi dan bila berkembang akan  menimbulkan hematuria,
-          haematomesis,
-          melena dan batuk darah.

  Neurotoksik 
-          Gigitan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis.
-          Ini biasanya berbahaya bila terjadi paralisis pada pernafasan.
-          Biasanya tanda-tanda yang pertama kali dijumpai adalah pada saraf kranial seperti
o   ptosis,
o   oftalmoplegia progresif bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasanya full paralysis akan memakan waktu + 12 jam, pada beberapa kasus biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan.

  Miotoksisitas
-          Miotoksisitas hanya akan ditemukan bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut.
-          Ular yang berada didaratan biasanya tidak ada yang menyebabkan terjadinya miotoksisitas berat.
-          Gejala dan tanda adalah :
o   nyeri otot,
o   tenderness,
o    mioglobinuria dan berpotensi untuk terjadinya gagal ginjal,
o   hiperkalemia dan
o   kardiotoksisitas

sumber