Jumat, 28 Juni 2013

T-REC Semarang-Komunitas-Reptil-Semarang-Jenis-ular-berbisa-berdasarkan-dampak-yang-ditimbulkannya-yang-banyak-dijumpai-di-Indonesia



T-REC Semarang-Komunitas-Reptil-Semarang-Jenis-ular-berbisa-berdasarkan-dampak-yang-ditimbulkannya-yang-banyak-dijumpai-di-Indonesia

Jenis ular berbisa berdasarkan dampak yang ditimbulkannya yang banyak dijumpai di Indonesia adalah jenis ular :
  • Hematotoksik, seperti Trimeresurus albolais (ular hijau), Ankistrodon rhodostoma (ular tanah), aktivitas hemoragik pada bisa ular Viperidae menyebabkan perdarahan spontan dan kerusakan endotel (racun prokoagulan memicu kaskade pembekuan)
  • Neurotoksik, Bungarusfasciatus (ular welang), Naya Sputatrix (ular sendok), ular kobra, ular laut.
Neurotoksin pascasinaps seperti α-bungarotoxin dan cobrotoxin terikat pada reseptor asetilkolin pada motor end-plate sedangkan neurotoxin prasinaps seperti β-bungarotoxin, crotoxin, taipoxin dan notexin merupakan fosfolipase-A2 yang mencegah pelepasan asetilkolin pada neuromuscular junction.
Beberapa spesies Viperidae, hydrophiidae memproduksi rabdomiolisin sistemik sementara spesies yang lain menimbulkan mionekrosis pada tempat gigitan.


sumber

https://sites.google.com/site/djhapipi/seputar-kesehatan